1 November 2013

Aries itu namaku bagian 2

Untuk edisi #AriesItuNamaku bagian 2
( sebelumnya, baca dulu bagian 1 di sini)


“Namaku Aries ... Asal Sekolah dari SMPN 350. Senang bertemu dengan kalian semua." Kusungingkan senyum paling tulus walau mungkin wajahku ini pucat pasih karena gugup.

        "Aries? Gaada kepanjangannya apa?” sahut salah satu murid wanita yang duduk tepat di hadapanku. 

        "Ti ... tidak ada.” Masih sangat gugup aku menjawab pertanyaan itu. “Apa sekarang saya boleh duduk kak?” tanyaku kepada kaka kelas itu.  

       "Yap ... Silahkan," jawabnya.


                               ~*~


Tiba-tiba saja lamunanku akan masa lalu terbesit begitu saja. Aku sedang duduk di taman sekolah sekarang. Tak terasa ya, satu tahun sudah aku sekolah di sini. Sekolah yang tidak pernah aku inginkan sebelumnya ... Walau begitu, lama-kelamaan aku merasa kerasan berada di sini. Satu tahun belakangan ini belum tuh aku memikirkan akan hal Cinta, Persahabatan atau yang lainnya. Mungkin tanpa disadari, aku masih sibuk beradaptasi dengan lingkungan ini.

         Oh ya, sekarang aku mengikuti suatu organisasi di sekolah. Selama satu tahun ini, aku memang disibukan dengan rutinitas bersama organisasi ini. Mungkin, karena hal ini juga aku menjadi merasa kerasaan berada di sekolah. Rencanannya, hari ini akan ada pembukaan calon Pengurus yang baru. Sudah pasti, aku terlibat di dalamnya. Secara, sekarangkan, aku sudah kelas 11 dan pastinya aku pun sudah punya adik kelas baru yang bisa dibilang sedang mencari "nama" dengan keeksisan yang mereka taruhkan demi mencari muka di hadapan kaka kelas.

          Rencanannya, hari ini hanya ada pendaftaran saja, sih. Semua calon akan berkumpul di dalam satu ruangan. Fantastis sekali! Jumlahnya ternyata melebihi prediksi awalku. Bau modus anak ABG sudah mulai tercium nampaknya dip andanganku. Aku terlalu peka untuk mengetahui akal bulus siapapun meski merela hanya mampir di hadapanku. Satu, dua hingga empat orang sudah aku temukan. Sangat mencolok sekali bahwa mereka melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan perhatian lebih dari kaka kelas.

           Belum masuk ke dalam ruangan, aku sengaja hanya diam di dekat pintu. Datang satu orang lelaki menghampiriku dengan tangan hendak bersalaman. “Hai Kak! Salam kenal ... tau akukan? Aku yang di twitter, Choky kak Choky ...” kupejamkan mataku sekedar ingin mengingat siapa lelaki yang ada di hadapanku ini. Yap! Aku ingat. Tapi nampaknya berbanding jauh dengan apa yang aku bayangkan tentang dia. 

         “Oh iya saya ingat! Saya kira kamu tinggi loh haha. Kamu daftar ke sini juga?” tanyaku sedikit berbasa-basi.

         “Yap Kak, kan pengen jadi anak didiknya kak Aries hahha”. Jawabnya cekikikan. 

         “Elah ..." jawabku enteng.

         Singkat cerita, Pendaftaran pun ditutup. Semua calon sudah masuk ke dalam ruangan. Entah apa yang mereka bahas ... Sebelum acara selesai, aku sudah memutuskan untuk keluar ruangan dengan alasan ingin mencari angin segar. Sebenarnya, aku muak dengan anak-anak baru itu. Karena mereka, selalu mencari muka di depanku atau di depan teman-temanku.

         Sesampainya di luar kelas, aku melihat ada sekumpulan murid yang sedang duduk santai di koridor. Aku tau, mereka itu pasti adik kelas. Kenapa di mana-mana ada adik kelas sih ...  ucapku dalam hati. Seandainya cara mereka tidak seperti ini, mungkin, aku bisa merubah sedikit pandanganku tentang mereka. Sayangnya, itu mungkin mustahil mereka lakukan. Karena biasanya, yang ada di pikiran mereka pastinya hanya mencari berbagai cara untuk eksis di sekolah. Salah satu caranya ya ini, mereka berlomba untuk mendekati kaka kelas ...


                            ~*~
                       
 
“Hai kak ...” sapa seorang wanita. “Kak” dia bilang? Sudah pasti ini adik kelas Pikirku. Tak kugubris ucapannya ini, tapi, dari sudut ekor mataku, bisa jelas aku lihat bahwa dia sekarang memutuskan untuk duduk bersebelahan denganku. “Sial” umpatku.

         “Sial kenapa kak?” dengan heran dia bertanya. Aku pun menoleh sekedar ingin melihat siapa sih wanita ini? Kenapa dia merasa kenal dan dekat denganku? Apa ini cuma modus seorang adik kelas aja ya??




~Bersambung~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar