Untuk edisi #AriesItuNamaku bagian 2
( sebelumnya, baca dulu bagian 1 di sini)
“Namaku
Aries ... Asal Sekolah dari SMPN 350. Senang bertemu dengan kalian semua." Kusungingkan senyum paling tulus walau mungkin wajahku ini pucat pasih karena
gugup.
"Aries? Gaada kepanjangannya apa?” sahut salah satu murid wanita yang
duduk tepat di hadapanku.
"Ti ... tidak ada.” Masih sangat gugup aku menjawab
pertanyaan itu. “Apa sekarang saya boleh duduk kak?” tanyaku kepada kaka kelas
itu.
"Yap ... Silahkan," jawabnya.
~*~
Tiba-tiba
saja lamunanku akan masa lalu terbesit begitu saja. Aku sedang duduk di taman sekolah sekarang. Tak terasa ya, satu tahun
sudah aku sekolah di sini. Sekolah yang tidak pernah aku inginkan sebelumnya ... Walau begitu, lama-kelamaan aku merasa kerasan berada di sini. Satu tahun
belakangan ini belum tuh aku memikirkan akan hal Cinta, Persahabatan atau yang
lainnya. Mungkin tanpa disadari, aku masih sibuk beradaptasi dengan lingkungan
ini.
Oh
ya, sekarang aku mengikuti suatu organisasi di sekolah. Selama satu tahun ini, aku
memang disibukan dengan rutinitas bersama organisasi ini. Mungkin, karena hal
ini juga aku menjadi merasa kerasaan berada di sekolah. Rencanannya, hari ini
akan ada pembukaan calon Pengurus yang baru. Sudah pasti, aku terlibat
di dalamnya. Secara, sekarangkan, aku sudah kelas 11 dan pastinya aku pun sudah
punya adik kelas baru yang bisa dibilang sedang mencari "nama" dengan keeksisan yang mereka taruhkan demi mencari muka di hadapan kaka kelas.
Rencanannya,
hari ini hanya ada pendaftaran saja, sih. Semua calon akan berkumpul di dalam
satu ruangan. Fantastis sekali! Jumlahnya ternyata melebihi prediksi awalku.
Bau modus anak ABG sudah mulai tercium nampaknya dip andanganku. Aku terlalu
peka untuk mengetahui akal bulus siapapun meski merela hanya mampir di hadapanku. Satu,
dua hingga empat orang sudah aku temukan. Sangat mencolok sekali bahwa mereka
melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan perhatian lebih dari kaka kelas.
Belum
masuk ke dalam ruangan, aku sengaja hanya diam di dekat pintu. Datang satu orang
lelaki menghampiriku dengan tangan hendak bersalaman. “Hai Kak! Salam kenal ... tau akukan? Aku yang di twitter, Choky kak Choky ...” kupejamkan mataku sekedar
ingin mengingat siapa lelaki yang ada di hadapanku ini. Yap! Aku ingat. Tapi
nampaknya berbanding jauh dengan apa yang aku bayangkan tentang dia.
“Oh iya
saya ingat! Saya kira kamu tinggi loh haha. Kamu daftar ke sini juga?” tanyaku
sedikit berbasa-basi.
“Yap Kak, kan pengen jadi anak didiknya kak Aries hahha”.
Jawabnya cekikikan.
“Elah ..." jawabku enteng.
Singkat
cerita, Pendaftaran pun ditutup. Semua calon sudah masuk ke dalam ruangan. Entah
apa yang mereka bahas ... Sebelum acara selesai, aku sudah memutuskan untuk keluar
ruangan dengan alasan ingin mencari angin segar. Sebenarnya, aku muak dengan anak-anak baru itu. Karena mereka, selalu mencari muka di depanku atau di depan teman-temanku.
Sesampainya
di luar kelas, aku melihat ada sekumpulan murid yang sedang duduk santai di koridor. Aku
tau, mereka itu pasti adik kelas. Kenapa di mana-mana ada adik kelas sih ... ucapku dalam hati. Seandainya cara mereka tidak seperti ini, mungkin, aku
bisa merubah sedikit pandanganku tentang mereka. Sayangnya, itu mungkin mustahil mereka lakukan. Karena biasanya, yang ada di pikiran mereka pastinya hanya
mencari berbagai cara untuk eksis di sekolah. Salah satu caranya ya ini, mereka
berlomba untuk mendekati kaka kelas ...
~*~
“Hai
kak ...” sapa seorang wanita. “Kak” dia bilang? Sudah pasti ini adik kelas Pikirku. Tak kugubris ucapannya ini, tapi, dari sudut ekor mataku, bisa jelas
aku lihat bahwa dia sekarang memutuskan untuk duduk bersebelahan denganku.
“Sial” umpatku.
“Sial kenapa kak?” dengan heran dia bertanya. Aku pun menoleh
sekedar ingin melihat siapa sih wanita ini? Kenapa dia merasa kenal dan dekat
denganku? Apa ini cuma modus seorang adik kelas aja ya??
~Bersambung~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar