4 April 2012

#KORORkisahorror bagian 1 - keluarga hantu

            Cerita ini aku alami saat aku tepat berumur 13 tahun. Semalaman suntuk aku tak bisa tertidur karena malam itu, adalah malam jumat. Seperti biasa jika malam jumat tiba, godaan demi godaan hadir menerpa diriku dan menyebabkan mata yang enggan untuk tertidur. Kamar tidurku yang kecil, hanya berisi satu buah lemari, kasur, cermin, piano, meja berserta TV dan satu jendela yang menempel dekat Lemari.

            Jadi, Malam itu tepatnya pukul 9, aku sedang mendengarkan lagu dari gadget-ku seperti biasanya. Aku asyik sendiri sembari terbaring di atas kasur kamar. Tiba-tiba, jendela kamarku yang awalnya tertutup rapat, menjadi bersuara seolah ada yang mengetuk!. Rasa penasaranku tiba-tiba saja muncul.  Saat aku lihat ke arah jendela, ternyata nihil. Disana tidak ada apa-apa. Saat aku kembali ke arah kasur, suara tangisan perempuan yang sedikit kencang, mengema memenuhi seisi kamar. Suara itu tepat terdengar di pojokan kamar dekat lemari.

            Kini, dengan kebetulan, Lagu yang sedang bersenandung sekarang adalah lagu “lingsir wengi”. Saat lagu itu semakin jelas berbunyi, tiba-tiba suara tangisan itu berubah menjadi suara tawa yang  sangat khas. –Jika kalian mendengar langsung suara itu, pasti kalian langsung teringat dengan salah satu hantu khas Indonesia, Kuntilanak.

            Saat itu, aku masi tenang terkendali walaupun suara itu terdengar semakin jelas. Hal tak terdugaa pun terjadi. Tiba-tiba saja, ada sesosok anak perempuan berbaju hitam, yang sedang menunduk dengan rambut panjang menjuntai membawa sebuah bola mainan sedang berjongkok di pojokan lemari. Ternyata, dia yang sedari tadi menangis dan tertawa. Aku sedikit panik! aku yang awalnya tenang, kini menjadi sedikit ketakutan. 

            Akhirnya, aku memilih untuk menghentikan lagu seram yang sedari tadi bersenandung. Perhatianku terfokuskan kepada anak perempuan yang datang tanpa diundang ini. Badanku tiba-tiba saja terasa kaku dan membeku. Mataku tak ada habisnya menatap sesosok anak perempuan yang menyeramkan ini.

            Baru aku sadar, saat anak itu mengangkat kepalanya, barulah terlihat wajah seram yang dipenuhi dengan darah yang terlihat segar merah!. Sekilas aku lihat, ada nanah yang keluar dari pipi dan sisi mulutnya. Sontak saja hal menyeramkan itu membuat aku ingin muntah. Perutku mulat bukan main!.

            Tiba-tiba saja, anak perempuan itu menjulurkan lidahnya percis seperti katak! Lidahnya panjang dan hampir saja mengenai sisi kasur. Kini ketakutanku pecah. Aku benar-benar merasa ketakutan! dan tanpa sengaja, tubuhku kembali bisa bergerak. Aku langsung melempar satu buah bantal ke arah anak perempuan itu. Saat bantal mengenai tubuhnya, tiba-tiba saja dia berubah menjadi sebuah asap! Anak perempuan itu menghilang!.

            Aku sedikit lega. Tapi, belum puas aku menghelak nafas kebebasan, aku kembali dikejutkan lagi dengan sesosok mahluk aneh yang mampir ke dalam kamarku!. Sosok itu seperti seorang anak lelaki yang berlari dari pintu kamarku menuju ke dalam lemari! Walaupun takut, rasa penasaranku ternyata jauh lebih besar dan sukses membuat tubuhku berjalan pelan menuju lemari, untuk melihat lebih jelas, siapa yang memasuki lemariku.

            Aku yg penasaran, langsung membuka pintu lemari. Dengan tangan yang bergetar, aku sukses membukanya sedikit. Namun, belum sempat aku melihat lebih jelas sesosok apa yang ada disana, sosok itu langsung melompat keluar bersamaan dengan terbukanya pintu lemari. Aku terpental jatuh karena mendapati reaksi yang tak terduga dari sosok itu.

            Sosok itu ternyata memang sesosok anak lelaki kecil dengan pakaian kuno. Kini, dia berdiri tepat didepanku. Matanya menatap tajam kearah mataku. Aku yang kesal karena dibuat terjatuh seperti ini, balik menatap matanya dengan tatapan yang tak kalah tajam. Rasa takutku terkalahkan oleh emosi yang entah darimana datangnya.

            Tiba-tiba saja, wajah anak itu berubah membiru dan pucat pasih! Matanya berubah menjadi hitam dan dia bejalan menghampiriku dengan tangan yang seolah ingin mengapai tubuhku. Aku mundur beberapa langkah, hingga akhirnya, tubuhku kembali kaku. Keringat dingin keluar dari tubuhku. Aku tak tahu, apa yang akan anak ini lakukan selanjutnya. Tapi kini, emosiku menghilang. Berubah menjadi rasa takut yang benar-benar takut ...

            Mulut kecilnya bergerak. Dan sebuah kalimat keluar dari sana. “Dimana mamaku?” rasa merinding menjalar dari kaki hingga kepalaku. Anak lelaki ini sukses membuat aku sangat ketakutan! Tangannya, kini sukses menyentuh perutku! Dingin, dan membuat bulu kudukku kembali berdiri. Aku tak kuat lagi, segera aku paksakan untuk bergerak dan untungnya berhasil! Aku segera berlari keluar kamar dan menghampirik kamar mamaku. Aku langsung memeluk mamaku yang kebetulan sedang mengaji di kamarnya.

            Mama terheran-heran dengan gelagatku yang tiba-tiba saja memeluknya dengan kencang. Hal yang tak aku ngin terjadi, bahwa anak itu ikut mengikutiku ke kamar mama. Saat aku beranikan diri untuk melepas pelukanku di tubuh mama dan melihat ke arah pintu kamar, ternyata tak ada tanda-tanda anak itu. Aku lega, dan aku langsung menangis dipelukan mama. Sungguh, aku takut sekali .....

1 komentar: